Bisnis  

Kepala Otorita Ajak Investor Kazakhstan Investasi di IKN

Kabarjakarta.com

KabarJakarta.com — Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono mengajak investor Kazakhstan untuk berinvestasi di ibu kota baru Indonesia di Nusantara saat menghadiri Forum Investasi bertemakan "Investing in Indonesia’s Future Capital: Smart and Sustainable Forest City Nusantara” di Astana, Kazakhstan, Rabu (05/07).

Bambang Susantono mengatakan, saat ini Indonesia sedang memindahkan ibu kota dari Jakarta di Jawa ke kota baru bernama Nusantara di Kalimantan Timur. Luas total Nusantara mencakup luas daratan lebih dari 256.000 hektar—empat kali lebih besar dari Jakarta, dan tiga setengah kali lebih besar dari Astana.

Pemindahan ibu kota negara ini jelas Bambang, diharapkan dapat mendorong percepatan pengurangan kesenjangan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

“Visi tersebut bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata di Indonesia,” kata Kepala OIKN.

Ia menuturkan, strategi inti pengembangan Nusantara difokuskan untuk menjadikannya sebagai kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan, yang akan menjadi kota pertama dengan konsep seperti itu (sustainable forest city) di dunia. 

Di samping itu, Nusantara juga dirancang sebagai kota cerdas dengan berfokus pada penggunaan teknologi, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas hidup tetapi juga untuk mengendalikan lingkungan perkotaan. 
Fitur pintar Nusantara akan berkontribusi pada pembentukan lingkungan binaan berkualitas tinggi dan regeneratif, yang dimodelkan dengan ekonomi sirkular dengan dampak positif terhadap lingkungan.

“Dengan semua fitur tersebut, Nusantara bertujuan untuk menjadi kota netral karbon pada tahun 2045. Hal ini melampaui target net-zero nasional Indonesia pada tahun 2060. Pembangunan Nusantara akan dilakukan dalam beberapa tahap hingga tahun 2045," Jelas Kepala Otorita IKN. 

Pemerintah terus membuka berbagai peluang untuk para investor dari luar negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan. 

“Otorita menyambut kontribusi dalam berbagai bentuk investasi langsung dan public-private partnership. Kami juga terbuka untuk mengeksplorasi berbagai jenis pembiayaan kreatif, seperti blended financing dan mekanisme crowdfunding,” katanya. 

Pemerintah juga sudah menyiapkan sejumlah insentif untuk meningkatkan minat investasi. Hal ini meliputi tax holiday, skema tax deduction, dan lain-lain. 

“Saya dapat meyakinkan anda bahwa ini adalah insentif terbaik di Indonesia,” sebutnya.

“Saya harap Anda yakin bahwa Nusantara bukan sekadar proyek pembangunan kota. Ini adalah upaya besar untuk menciptakan model kota yang hijau, cerdas, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan,” ajak Kepala OIKN kepada para pebisnis Kazakhstan untuk terlibat dalam pembangunan Nusantara.

Dalam pertemuan dengan Kepala OIKN, beberapa pengusaha konstruksi dan bank besar di Kazakhstan telah menyampaikan minat awal (initial interest) mereka untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara, serta melakukan kunjungan ke sana. 

KBRI Astana bekerja sama dengan OIKN akan merancang kunjungan bagi para calon investor Kazakhstan untuk melihat secara langsung kawasan pembangunan Nusantara dengan nama “Astana-Nusantara Business Trip”.

Pada kesempatan yang sama Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman menyampaikan, 30 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kazakhstan adalah momen terbaik untuk terus memajukan kerjasama, termasuk di bidang investasi. 

“Tahun 2023 merupakan tahun yang istimewa bagi Indonesia dan Kazakhstan, karena menandai peringatan 30 tahun hubungan diplomatik bilateral kedua negara. Oleh karena itu, penting untuk lebih memperkuat dan mengembangkan hubungan bilateral yang bermanfaat dengan berbagai kegiatan dan bentuk kerja sama, termasuk di bidang investasi,” tutur Dubes Fadjroel.

Dubes Fadjroel juga menerangkan, Ibu Kota Nusantara merupakan implementasi dari visi besar Presiden Joko Widodo terkait Indonesiasentris. 

“Ibu Kota Nusantara merupakan perwujudan dari visi besar Presiden Joko Widodo tentang Indonesiasentris. Visi ini didukung oleh parlemen dan semua elemen negara untuk membangun kota hutan yang hijau dan kota cerdas yang akan menjadi pendorong baru pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ucap Dubes Fadjroel.

Untuk diketahui, sebelumnya, pada tanggal 3 Juli 2023, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono bersama-sama dengan Gubernur Ibu Kota Astana, Bapak Zhenis Kassymbek, telah menandatangani MoU (Memorandum Saling Pengertian) antara Otorita Ibu Kota Nusantara dan Kantor Gubernur Ibu Kota Astana tentang inisiatif Ibu Kota Negara. 
Penandatangan dilaksanakan di Kantor Gubernur Ibu Kota Astana, Kazakhstan. MoU tersebut mencakup berbagai bidang kerja sama seperti di antaranya ekonomi, energi, transportasi, pengelolaan kota dan budaya.

Penandatanganan MoU kerja sama antara Ibu Kota Kazakhstan dan Ibu Kota Indonesia ini turut menjadi simbol ikatan erat hubungan bilateral kedua negara pada tahun selebrasi usia ke-30 hubungan bilateral yang jatuh di tahun 2023.