Bisnis  

Terganggu Suara Bising Kafe, Warga Tanah Abang Unjuk Rasa

Kabarjakarta.com

KabarJakarta.com – Warga Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, merasa terganggu dengan suara bising yang bersumber dari sebuah kafe. Sebagai bentuk protes, mereka berunjuk rasa.

“Suara bising itu dari kafe di hotel yang ada di wilayah kita. Kafe itu artinya memakai live music. Berada di lantai 11 hotel itu, outdoor. Kalau outdoor suaranya bisa ke mana-mana,” kata Ketua RW 010 Kelurahan Kampung Bali, Olan Rahardia, Jumat (27/5/2022).

Dia menyebutkan, suara bising itu terdengar sampai tengah malam, sehingga mengganggu waktu istirahat warga.

“Hari biasa sampai jam 9 malam, kalau menjelang atau weekend kita kasih toleransi sampai jam 10 malam. Tapi terkadang masih terdengar di jam 11-12 malam,” ucapnya.

“Ini pemukiman penduduk, kalau makin malam bisa mengganggu waktu istirahat warga,” tambahnya.

Olan mengaku pihaknya sudah mencoba mendatangi manajemen kafe, namun tidak direspon. “Kami sudah secara persuasif beberapa kali datang, minta mereka mengecilkan suara karena di sekitanya ada pemukiman warga,” katanya.

Lanjut Olan, tak hanya warga di RW 010 saja yang merasa terganggu. Suara bising yang berasal dari dari kafe tersebut juga menganggu waktu istirahat warga RW 08 dan 09.

Disebutkannya, suara bising itu sudah terjadi sejak lima tahun lalu. Dan, sempat berhenti pada saat pandemi COVID-19 atau pemberlakuan PPKM.

Izinnya membuka restoran

Olan mengatakan, masyarakat memberi izin karena pada awalnya pihak manajemen beralasan akan membuka restoran. Namun, setelah beberapa bulan, restoran tersebut berubah menjadi kafe.

“Saya tanya waktu itu, mereka bilangnya ingin membuka restoran di atas, ya saya bantu. Tapi setelah beberapa bulan ganti manajemen ada perubahan, kok jadi kafe,” terang Olan.

Karena tidak digubris oleh manajemen kafe, warga bersepakat menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis (26/5).

Dia menyarankan jika ada kegiatan atau acara apa pun, pihak kafe harus berkoordinasi dengan pengurus RT/RW lingkungan sekitarnya, juga pihak kepolisian.

Olan menegaskan, apa pun alasan dari pihak manajemen kafe, misalnya suaranya distandarisasi, hanya terdengar sayup-sayup, warga tetap tidak terima. “Suara bising itu masih terdengar. Apa kita nikmatin? enggak,” pungkasnya.

Camat panggil manajemen kafe

Camat Tanah Abang, Dicky Suherlan mengakui bahwa pihaknya telah menerima banyak keluhan warga. Menanggapi keluhan warga itu, dia memerintahkan pihak kelurahan setempat melakukan mediasi.

“Sudah saya tegasin ke Lurah Kampung Bali untuk memediasikan. Berjenjang, kalau dari kelurahan enggak ada informasi, kita akan turun,” jelas Dicky.

Ia memastikan, jika masih ada aduan dari warga maka pihaknya akan memanggil manajemen kafe. Dia menyebut akan mempertemukan kedua belah pihak.

“Kalau kelurahan tidak bisa menyelesaikan masalahnya, akan kita panggil kedua belah pihak, kita pertemukan berdasarkan fakta-fakta sebenarnya,” pungkasnya.