Bisnis  

Waspada, Politik Identitas Picu Radikal dan Teroris

Kabarjakarta.com

KabarJakarta.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan mereka akan terus mengantisipasi dan meminimalisir kemunculan kelompok radikal atau ancaman terorisme menjelang Pemilu 2024.

Menurut BNPT, potensi gerakan radikal di Indonesia tetap ada, tetapi aparat keamanan akan bekerja lebih keras supaya pesta demokrasi berjalan lancar.

“Potensi selalu ada, kita hanya menjaga, meminimalisir supaya potensi-potensi tidak berkembang,” kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen (Pol) Ahmad Nurwakhid dalam diskusi Garda Nasionalis bertajuk ‘Menghadapi Pertarungan Ideologi di Pemilu 2024’ di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2022)

Lanjut Wakhid, BNPT sudah membuktikan kinerjanya dalam menjaga dan meminimalisir ancaman terorisme terhadap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 lalu. Menurut Wakhid, hal yang mesti diwaspadai dalam suksesi parlemen dan kepemimpinan nasional pada 2024 mendatang adalah politik identitas.

Dia mengatakan, politik identitas dinilai bisa memicu radikalisme dan terorisme. Maka dari itu, dia menyatakan salah satu cara menanggulangi ancaman terorisme dan radikalisme dalam Pemilu dan Pilpres 2024 adalah meredam politisasi agama sehingga tidak mengarah kepada penyebaran kebencian di antara masyarakat.

“Ini harus dimitigasi, harus dicegah, jangan merebak politisasi agama atau politik identitas atau politik kebencian,” pungkas Wakhid.