KabarJakarta.com — Sebanyak 21 personel Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu dikerahkan untuk membersihkan sampah di pesisir selatan Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Hasilnya, sebanyak 1.710 kilogram sampah berhasil dikumpulkan.
Kepala Seksi Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Sudin LH Kepulauan Seribu, Lukman Dermanto, mengatakan bahwa sampah-sampah tersebut terbawa angin dan ombak hingga ke Pulau Lancang sejak Senin (3/3/2025).
“Pulau Lancang sangat rentan terhadap sampah kiriman karena lokasinya yang tidak jauh dari daratan Jakarta maupun Tangerang,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).
Proses pembersihan dilakukan di beberapa titik pesisir Pulau Lancang, seperti:
Dermaga Timur, Dermaga Barat, Pantai Gusung Klanceng, Pantai Karma, dan Kolam Labuh Barat.
Beragam jenis sampah ditemukan di lokasi tersebut, mulai dari batang kayu, bambu, eceng gondok, plastik kemasan, kaleng, hingga styrofoam.
Menurut Lukman, upaya pembersihan akan terus dilakukan secara berkelanjutan, mengingat sampah kiriman terus berdatangan akibat faktor cuaca.”Februari lalu, kami berhasil mengangkut sebanyak 13 ton kubik sampah kiriman,” ungkapnya.
Sampah yang terkumpul dari wilayah perairan atau pesisir Kepulauan Seribu akan dibawa terlebih dahulu ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara, untuk kemudian dipilah dan dikeringkan sebelum dikirim ke daratan.
Lurah Pulau Pari, Muhammad Adriansyah, mengapresiasi gerak cepat petugas dalam menangani sampah di pesisir Pulau Lancang.”Kami juga mengerahkan petugas PPSU untuk membantu pembersihan sampah ini,” ucapnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. “Mari jaga lingkungan kita. Jangan sampai kehidupan biota atau ekosistem laut rusak karena sampah,” tandasnya.
Dengan upaya berkelanjutan ini, diharapkan pesisir Kepulauan Seribu tetap bersih dan bebas dari sampah kiriman, sehingga lingkungan laut tetap terjaga dan nyaman bagi wisatawan maupun masyarakat setempat.
