KabarJakarta.com — Kegiatan kerja bakti massal yang digelar di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, berhasil mengangkut sebanyak 11 ton sampah. Aksi bersih-bersih ini menjadi bagian dari komitmen menjaga kebersihan kawasan wisata bahari tersebut menjelang masa libur panjang.
Lurah Pulau Panggang, Muhammad Fakih Burhanudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 120 peserta yang berasal dari berbagai unsur, mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga PJLP, pengelola RPTRA, kader Jumantik, Dasawisma, Karang Taruna, hingga pengurus RT/RW dan masyarakat setempat.
“Kerja bakti digelar di empat titik, yaitu RT 03/01, RT 05/02, RT 01/03, dan RT 04/04. Seluruh peserta lebih dahulu mengikuti apel di halaman kantor kelurahan sebelum kegiatan dimulai,” terang Fakih pada Jumat (9/5).
Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk konkrit kepedulian terhadap kebersihan dan estetika lingkungan. Momentum libur panjang juga menjadi alasan penting dilaksanakannya kerja bakti demi kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
“Kami ingin menciptakan kesan bersih, rapi, dan nyaman bagi para pelancong yang datang ke Kepulauan Seribu,” ujarnya.
Lebih jauh, Fakih berharap kegiatan ini mampu mempererat rasa kebersamaan antarwarga serta mendorong kolaborasi antara pemerintah kelurahan dan masyarakat dalam merespons permasalahan lingkungan.
“Melalui kerja bakti, tidak hanya lingkungan yang bersih tercipta, tetapi juga kepekaan sosial dan semangat gotong royong masyarakat kian tumbuh. Isu lingkungan pun bisa ditangani secara cepat dan tepat,” ungkapnya.
Ketua RW 04, Titin, turut mengapresiasi langkah kolaboratif ini. Ia menilai sinergi antara perangkat wilayah dan warga merupakan kunci terciptanya lingkungan yang tertib dan bersih.
“Saya harap kerja bakti seperti ini bisa menjadi agenda berkelanjutan. Tidak bosan juga saya mengingatkan warga dan wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan,” tandasnya.
Gerakan ini menjadi cerminan nyata bahwa pelestarian lingkungan di wilayah kepulauan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kewajiban bersama seluruh elemen masyarakat.