KabarJakarta.com — Perum Bulog Kantor Wilayah DKI Jakarta dan Banten menyerap gabah petani di wilayah Jakarta Utara dan Banten dengan harga kompetitif sebesar Rp6.500 per kilogram. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen mendukung program prioritas nasional Astacita dalam mencapai kemandirian pangan.
“Kami membeli hasil panen dalam negeri dengan harga Rp6.500 per kilogram sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program swasembada pangan nasional,” ujar Pemimpin Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Bambang Prihatmoko, didampingi Wakil Pemimpin Rizky Puspitasari di Jakarta, Sabtu.
Bambang mengungkapkan kebanggaannya atas capaian timnya yang berhasil memenuhi target penyerapan gabah yang ditetapkan oleh kantor pusat.
“Alhamdulillah, kami mampu menyerap lebih dari 45.000 ton setara beras dari hasil panen petani. Harga yang kami tawarkan untuk Gabah Kering Panen (GKP) adalah Rp6.500 per kilogram,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pencapaian penyerapan harian tertinggi mencapai 1.377 ton setara beras, sebuah angka signifikan yang mencerminkan keseriusan Bulog dalam menjaga pasokan pangan nasional.
“Dengan harga yang layak, kami berharap petani dapat tersenyum lega dan kesejahteraan mereka meningkat,” tegasnya.
Di wilayah DKI Jakarta, Bambang menyebut daerah Rorotan dan sekitarnya sebagai lokasi utama penyerapan gabah. Wilayah ini menjadi salah satu kantong produksi pertanian yang masih eksis di ibu kota.
Selain Jakarta, Bulog juga menyasar petani di Banten, yang dikenal sebagai salah satu lumbung beras nasional. Kontribusi dari daerah ini sangat krusial dalam mendukung cadangan beras pemerintah.
“Sebagian besar penyerapan kami memang difokuskan di wilayah Banten, sebagai daerah sentra produksi yang strategis,” tandas Bambang.
Upaya ini tidak hanya menjaga ketahanan pangan, tetapi juga memberi jaminan harga yang adil bagi para petani di tengah dinamika pasar beras nasional.