KETUA Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule, didesak untuk mengundurkan diri dari kursi pimpinan tertinggi organisasi sepak bola di Tanah Air itu pasca peristiwa tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) kemarin.
Adalah yang meminta untuk mengundurkan diri yaitu Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.
“Ketua Umum PSSI (Iwan Bule) seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di sepak bola nasional,” sindir Sugeng, Minggu (2/10).
Selain itu, IPW juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempidanakan panitia penyelenggaran pertandingan antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya.
“Memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya,” ucap Sugeng.
Sugeng juga mendukung permintaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2022 dihentikan sementara. IPW meminta Kapolri untuk mencabut izin penyelenggaraan seluruh kompetisi yang dilakukan PSSI.
“Sebagai bahan evaluasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu menganalisa sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di sepak bola,” kata Sugeng.
Menanggapi itu, Iwan Bule enggan mengomentari. Dia mengaku tidak mempermasalahkan adanya desakan seperti itu.
“Apa Namanya, desakan ya. biar semua orang bisa bicara apa saja,” kata Iwan Bule di Mapolres Malang, Senin (3/10/2022).
Menurut Iwan, semua pihak boleh berbicara apa saja. Namun, yang jelas, saat ini dirinya sedang fokus menangani korban-korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
Hari itu, Iwan Bule datang ke Mapolres Malang bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Keduanya datang menggunakan mobil Toyota Alphard bernopol RI 49.
Penulis : Akbar H
Editor : Fritz V Wongkar
