Jasamarga Transjawa Tol Hentikan Rekayasa Lalu Lintas Lawan Arah di Tol Japek Setelah Lalin Normal

Tol Jakarta-Cikampek

KabarJakarta.com — PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) secara resmi menghentikan rekayasa lalu lintas berupa sistem lawan arah (contraflow) di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya dari KM 55 hingga KM 65 arah Cikampek, Senin (31/3) pukul 20.00 WIB. Kebijakan tersebut diambil berdasarkan diskresi Kepolisian setelah kondisi lalu lintas dinyatakan kembali normal.

“Setelah terpantau kondisi lalu lintas kendaraan normal, atas diskresi Kepolisian, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menghentikan rekayasa lalu lintas contraflow KM 55 hingga KM 65 arah Cikampek,” ujar Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo di Jakarta.

Rekayasa contraflow sebelumnya diberlakukan sejak KM 47 hingga KM 65 untuk mengurai kepadatan arus kendaraan selama puncak arus mudik Idul Fitri 1446 H. PT JTT mendukung penuh langkah Kepolisian dalam pengelolaan lalu lintas untuk memastikan perjalanan pemudik tetap lancar dan aman.

Saat ini, lalu lintas di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek terpantau normal di kedua arah. Menyikapi hal itu, Jasa Marga mengimbau seluruh pengguna jalan tol, khususnya di koridor Trans Jawa, untuk tetap waspada dan memperhatikan aspek keselamatan selama perjalanan.

“Kami mengimbau pengguna jalan Tol Trans Jawa untuk mengutamakan keselamatan, mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol. Pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima, memastikan kecukupan daya, BBM dan saldo uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan,” tambah Ria.

Jasa Marga mencatat pergerakan kendaraan selama periode H-10 hingga H-1 Lebaran 2025 (21–30 Maret 2025) mencapai 1.765.102 kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabotabek. Jumlah ini merupakan akumulasi dari empat Gerbang Tol utama, yaitu:

  • GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa),
  • GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung),
  • GT Cikupa (menuju arah Merak),
  • GT Ciawi (menuju arah Puncak).

Jumlah tersebut menunjukkan lonjakan aktivitas mudik yang tinggi, sekaligus menandakan pentingnya pengelolaan lalu lintas yang cermat selama periode libur Idul Fitri.

Langkah diskresi Kepolisian dalam pengaturan rekayasa lalu lintas, termasuk penghentian contraflow secara bertahap, diharapkan mampu menjaga kelancaran arus kendaraan dan mengurangi potensi kemacetan di titik-titik rawan selama arus balik mendatang.