Pemprov DKI Jalin Kemitraan dengan Malaysia untuk Perkuat Pendidikan Vokasional Bertaraf Global

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali

KabarJakarta.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan perlunya membangun kemitraan internasional dalam memperkuat pendidikan dan pelatihan vokasional. Langkah ini dinilai krusial untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) sekaligus membuka akses pasar kerja hingga ke tingkat global.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali, memberikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara Pemprov DKI Jakarta dengan Universiti Kuala Lumpur (UniKL), Malaysia, dalam pengembangan pendidikan vokasional.

“Dengan keterlibatan berbagai mitra, termasuk UniKL, kita bisa mempersiapkan SDM yang selaras dengan kebutuhan industri. Saya berharap kerja sama ini membawa manfaat yang berkelanjutan, tidak hanya untuk dua pihak, tetapi juga untuk masa depan tenaga kerja kita,” ujar Marullah saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Seminar Technical Vocational Education and Training (TVET) di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Senin.

Marullah menegaskan bahwa pengembangan SDM merupakan pilar utama untuk mampu bersaing dalam tatanan global. Ia menyoroti bahwa Indonesia saat ini berada pada posisi strategis dalam memanfaatkan bonus demografi yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada tahun 2030.

Menurutnya, pendidikan perlu mengalami transformasi mendasar, dari sekadar mencetak lulusan menjadi penyedia tenaga kerja yang kompeten, adaptif, dan siap memenuhi kebutuhan dunia kerja internasional, termasuk dalam hal budaya kerja dan penguasaan keterampilan teknis.

“Salah satu aspek vital dari revitalisasi pendidikan vokasi adalah keterlibatan aktif dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam seluruh tahapan, mulai dari penyusunan standar kompetensi, perumusan kurikulum, penyediaan tempat praktik, hingga pelatihan lapangan,” terang Marullah.

Menanggapi kerja sama konkret dengan pihak Malaysia, Kepala Biro Kerja Sama Daerah (KSD) Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut melibatkan pengiriman pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jakarta untuk mengikuti pendidikan vokasional di UniKL dan selanjutnya berkesempatan bekerja di Malaysia.

“Terdapat dua skema yang ditawarkan. Pertama, pembiayaan mandiri dengan keringanan biaya melalui skema diskon khusus—biayanya jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan pendidikan di Eropa,” jelas Dewi.

Skema kedua, lanjutnya, adalah melalui beasiswa. “Pihak Malaysia juga menyediakan beasiswa bagi siswa-siswa terpilih yang akan melanjutkan pendidikan ke sana,” tambahnya.

Dewi menekankan bahwa proses seleksi akan diberlakukan guna menentukan peserta yang layak mengikuti program ini, memastikan kualitas dan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan global.