KabarJakarta.com — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencatat, KM Kelud telah menyelesaikan proses debarkasi terhadap 2.022 penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada H+3 Hari Raya Idul Fitri 2025. “Pada Jumat dini hari, KM Kelud menuntaskan debarkasi terhadap 2.022 penumpang,” ungkap Kepala Operasi Tanjung Priok Pelni DKI Jakarta, Sigit, dalam sebuah konfirmasi di Jakarta, Jumat.
Para penumpang tersebut memulai perjalanan mereka dari berbagai pelabuhan di wilayah Indonesia bagian barat, meliputi Belawan, Tanjung Balai Karimun, dan Batam. Setelah proses debarkasi penumpang dan muatan rampung, KM Kelud dijadwalkan untuk kembali berlayar pada pukul 15.00 WIB dengan rute yang sama, yaitu Batam-Tanjung Balai Karimun-Belawan.
Dalam rangka mendukung kelancaran arus balik Lebaran, Kementerian Perhubungan memberikan alokasi 400 tiket gratis untuk rute Batam-Jakarta pada 4 April. Sigit menjelaskan bahwa seluruh tiket gratis kelas ekonomi tersebut telah terserap secara optimal, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menghemat biaya perjalanan hingga ratusan ribu rupiah. “Perlu dicatat, tiket gratis ini hanya berlaku untuk perjalanan satu arah dari Jakarta ke Batam, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Selain KM Kelud, KM Gunung Dempo juga dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 4 April pukul 21.00 WIB. Kapal ini melayani arus balik penumpang dari wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, dengan rute pelayaran yang meliputi Jayapura, Nabire, Wasior, Manokwari, Sorong, Bau Bau, Makassar, dan Surabaya. Setelah debarkasi, KM Gunung Dempo akan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok pada 5 April pukul 07.00 WIB.
Pelni Jakarta memberikan jaminan bahwa seluruh kapal yang melayani arus balik Lebaran beroperasi dengan standar keamanan dan kelancaran yang tinggi. Setiap kapal telah melalui serangkaian pemeriksaan menyeluruh (ramp check) oleh inspektur kelautan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Pemeriksaan ini mencakup berbagai aspek, termasuk kelengkapan dokumen, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, serta mesin dan peralatan keselamatan. Pemeriksaan ini dilakukan dua kali setahun, khususnya pada periode musim ramai permintaan (peak season) saat Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.