KabarJakarta.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianugerahi gelar Bapak Konstruksi Indonesia atas kesuksesannya dalam pembangunan infrastruktur dan investasi selama satu dekade terakhir.
Penghargaan ini diberikan oleh Gabungan Pengusaha Konstruksi (GAPENSI) dalam acara Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo di Menara Bank Mega, Jakarta, pada Rabu, 31 Juli 2024.
Selain Jokowi, penghargaan Constructing Excellence Awards juga diterima oleh beberapa menteri, yaitu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
“Kita tahu dari pembangunan infrastruktur ini, peringkat daya saing global kita naik dari 34 ke 27. Selain itu, manfaat infrastruktur ini dirasakan oleh rakyat, karena kita sekarang bersaing dengan negara lain,” ujar Presiden Jokowi.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Abdul Muis, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur sangat penting untuk meningkatkan indeks infrastruktur yang menjadi landasan peningkatan ekonomi. Infrastruktur yang dibangun meliputi energi, transportasi, pertanian, permukiman, serta teknologi informasi dan komunikasi.
“Pembangunan infrastruktur oleh Kementerian PUPR dalam 10 tahun terakhir telah banyak selesai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Contohnya, pembangunan 61 bendungan selama 2014-2024, dengan 43 bendungan telah selesai untuk menjamin ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional. Tahun ini, 13 bendungan lagi akan selesai, dengan sisa 5 bendungan selesai awal 2025,” jelas Abdul Muis.
Untuk mendukung konektivitas dan menekan biaya logistik, pada kurun 2014-2024 telah dibangun jalan tol baru sepanjang 2.700 km, sehingga total jalan tol operasional mencapai 3.480 km, dibandingkan 780 km jalan tol operasional pada periode 1978-2014.
Pada periode 2015-2024, juga telah dibangun 6.000 km jalan nasional baru, terutama di kawasan Trans dan Perbatasan Papua, Kalimantan, NTT, serta Jalur Pantai Selatan Jawa. (*)