KabarJakarta.com — Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membahas sejumlah isu strategis kawasan, termasuk dampak kebijakan tarif impor baru dari Amerika Serikat, saat bertemu dalam suasana halalbihalal di kediaman resmi PM Anwar di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia, Minggu (6/4).
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Kedua pemimpin negara pendiri ASEAN itu melakukan pertemuan empat mata, membahas kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025, serta koordinasi bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Myanmar.
“Dalam suasana Lebaran yang penuh keberkatan saya telah menerima kunjungan silaturahim daripada sahabat lama yang juga Presiden Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, lewat petang tadi,” kata PM Anwar dalam pernyataan resminya yang dibagikan melalui media sosial.
Anwar mengungkapkan bahwa mereka membahas dampak dari kebijakan tarif AS terhadap negara-negara ASEAN. Meskipun tidak merinci isi diskusi, Anwar menyebut bahwa isu tersebut penting bagi stabilitas dan kesejahteraan kawasan.
Kebijakan tarif yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump mulai berlaku sejak 5 April 2025 dengan pengenaan tarif umum sebesar 10 persen kepada semua negara. Untuk negara-negara tertentu, termasuk anggota ASEAN, tarif khusus diberlakukan mulai 9 April 2025.
Indonesia terkena tarif resiprokal sebesar 32 persen, sementara negara ASEAN lainnya seperti Vietnam dikenai tarif 46 persen, Thailand 36 persen, Kamboja 49 persen, Malaysia 24 persen, Filipina 17 persen, dan Singapura 10 persen. Kebijakan ini dinilai berpotensi mengganggu arus ekspor-impor dan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Presiden Prabowo terkait respons Indonesia maupun langkah ASEAN ke depan, pertemuan tersebut menjadi isyarat awal pentingnya konsolidasi dan solidaritas regional dalam merespons dinamika kebijakan global yang dapat berdampak langsung pada perekonomian kawasan.
Selain isu ekonomi, kedua pemimpin juga membahas langkah-langkah terkoordinasi untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana gempa bumi di Myanmar. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dan Malaysia dalam menjaga peran aktif ASEAN dalam isu kemanusiaan dan stabilitas regional.
Dalam foto-foto yang dibagikan Kantor Perdana Menteri Malaysia, tampak Presiden Prabowo mengenakan batik cokelat tua dan kopiah hitam, disambut langsung oleh PM Anwar di teras kediaman. Keduanya saling berjabat tangan, berbincang ringan, lalu menuju ruang pertemuan.
Pertemuan berlangsung singkat namun penuh makna, dan diakhiri dengan PM Anwar mengantar langsung Presiden Prabowo ke kendaraan yang membawanya kembali ke Bunga Raya Complex, Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Prabowo bertolak kembali ke Jakarta pada malam harinya, didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Sekretaris Pribadi Presiden Rizky Irmansyah.
Pertemuan ini menggarisbawahi eratnya hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, sekaligus memperlihatkan upaya kedua negara untuk memperkuat koordinasi kawasan di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global.