KabarJakarta.com – Jenderal TNI Andika Perkasa telah resmi menyerahkan jabatannya sebagai Panglima TNI kepada Laksamana Yudo Margono, Selasa (20/12) kemarin. Pertanyaannya, apa yang akan dia lakukan setelah pensiun dari dinas TNI?
Nama Andika cukup santer terdengar di dalam kancah politik. Di berbagai survei yang dilakukan lembaga survei, elektabilitasnya cukup lumayan, salah satunya survei Indopol pada 24 Juni-1 Juli 2022. Elektabilitas Andika mencapai 2,76%.
Tak hanya di survey, menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono bahkan sempat masuk ke dalam bursa bakal calon presiden (capres) yang akan diusung Partai Nasdem.
Nama Andika bersanding dengan dua nama bakal capres lainnya, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Meski belakangan Nasdem memutuskan mengusung Anies sebagai bakal capres bersama dua partai politik lainnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Mengetahui namanya yang masuk bursa, Andika berpandangan bahwa hal itu merupakan sebuah bentuk kepercayaan publik terhadap dirinya secara pribadi, maupun institusi TNI.
Ketika bertandang ke Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Mei 2022, Andika saat itu menyatakan bahwa dirinya masih fokus menjalankan tugasnya sebagai panglima TNI.
Meski demikian upaya mendukung Andika untuk terjun ke dunia politik tetap berjalan. Bahkan, sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan dirinya Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia atau Pendekar Indonesia, mendorong dirinya untuk mencalonkan diri sebagai capres.
Ketua Pendekar Indonesia Hendrawan Saragi menilai, Andika merupakan sosok yang tegas, cerdas dan pantas. Selain itu juga dinilai memiliki perhatian tinggi kepada prajurit.
Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, Andika lebih tepat mendampingi Anies, apabila jadi dicalonkan sebagai capres di Pilpres 2024, ketimbang Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sosok Andika dipandang dapat melengkapi Anies yang lekat dengan citra politik identitas dan sarat dengan label antitesis Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, Andika juga dipandang dapat menjadi sosok “kuda hitam” sebagai capres apabila parpol deadlock menentukan calon karena persoalan konflik internal.
Menanggapi langkahnya setelah pensiun, Andika menyatakan bahwa dirinya masih ingin tetap produktif, karena faktor usia yang menurutnya, masih muda.
“Kalau harus produktif, harus. Karena kita kan masih muda,” tegas Andika Perkasa usai melepas Satgas Mantime Task Force TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL di Markas Kolinlamik, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/12).
Dia kembali menegaskan hal tersebut saat ditanya rencananya setelah pensiun usai menyerahkan jabatan ke Yudo Margono, Selasa (20/12). “Saya pensiun nanti mulai 1 Januari 2023, walaupun sekarang serah terima, tapi sesuai dengan peraturan yang berlaku baru 1 Januari. Apa yang saya lakukan? Ya nanti saja setelah saya pensiun, kita ketemu lagi,” ujar Andika.
Saat ditanya soal rencana karier di dunia politik, termasuk bila ditawari kursi menteri oleh Presiden Jokowi, Andika masih bungkam. “Ah, nanti saja Mas, nanti saja,” pungkasnya.