KABARJAKARTA.COM – Basuki Tjahaja Purnama (BTP) dan Anies Baswedan diperkirakan akan kembali bersaing ketat dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Berdasarkan hasil survei persepsi publik Katadata Insight Center (KIC), persaingan akan terjadi jika kedua nama ini kembali mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Dari hasil KIC, Basuki Tjahaja Purnama mendominasi persepsi publik (33.2%) dan Anies Baswedan (25.4%).
Menariknya, apabila Ridwan Kamil ikut kontestasi Pilkada Jakarta, dalam survei ini mantan gubernur Jawa Barat menempati posisi ketiga (20,0%).
Pengukuran persepsi publik ini dilakukan melalui survei Katadata Insight Center (KIC) periode 3-9 Mei 2024, tulis rilis yang diterima kabarjakarta.com, Jumat, 7 Juni 2024.
Selain Pilkada Jakarta, survei KIC ini juga mengukur persepsi publik terhadap bakal calon gubernur provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.
Untuk di Provinsi Banten, Airin Rachmi Diany memimpin (32.8%) mengalahkan calon petahana Wahidin Halim (12.1%). Diantara kedua nama ini muncul nama Rano Karno (23,2%).
Kepuasan Kinerja Gubernur
Pada survei persepsi publik yang dilakukan KIC merilis kepuasan responden terhadap kinerja gubernur di provinsi-provinsi tersebut.
Responden yang menyatakan puas terhadap kinerja Anies Baswedan ketika menjadi gubernur Provinsi DKI Jakarta 56,7%. Sedangkan sisanya yang menyatakan tidak puas sebanyak 43,3%.
“Mayoritas responden (76,6%) akan memilih kepala daerah berdasarkan personal kandidatnya. Perempuan (78,5%), responden bertempat tinggal di Jakarta, dan tingkat pendidikan S2 memilih kepala daerah berdasarkan personal kandidatnya,” kata Survey Manager KIC, Satria Triputra Wisnumurti, saat peluncuran dan diskusi Rilis Survei Persepsi Publik Terhadap Pilkada di 8 Provinsi di Jakarta, Kamis (06/06).
Selanjutnya, sebanyak 53,3% responden akan memilih kader partai politik. Seluruh responden baik laki-laki maupun perempuan dan dari berbagai tingkat pendidikan cenderung menunjukkan mayoritas memilih calon dari kader partai.
Selain persepsi terhadap calon gubernur dan kinerja gubernur, hasil survei memperlihatkan bahwa masih ada sebagian publik yang belum mengetahui pelaksanaan Pilkada 2024.
Sebanyak 18.3% responden menjawab bahwa pilkada akan berlangsung pada 27 September dan 19.0% menjawab 27 Oktober. Sedangkan 62.6% menjawab benar.
Dalam hal penggunaan hak pilih, mayoritas (93.4%) responden akan mencoblos. Hanya Sebagian kecil (6.6%) yang tidak akan mencoblos.
Satria mengatakan, survei online pilkada di delapan provinsi yang digelar KIC bertujuan menggali persepsi publik mengenai Pilkada 2024 yang akan datang.
Menurutnya, delapan provinsi tersebut dianggap strategis karena biasanya kepemimpinan nasional berasal dari provinsi-provinsi tersebut. Selain itu, jumlah DPT di delapan provinsi tersebut termasuk yang paling besar sehingga kemenangan pilkada di daerah tersebut dianggap mengamankan kemenangan pilpres.